Sejarah Singkat PGRI


Sejarah Singkat Lahirnya PGRI

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

Rabu, 19 Oktober 2011

Pilar Pendidikan

Dikutip dari Website PGRI Jawa Timur

Menurut UNESCO ( 1998 ) , dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, dalam proses pembelajaraan perlu memperhatian pilar pilar pendidikan :
1.Learning to Know : Belajar untuk mengetahui ; sesuatu sebanyak- banyaknya dan  lebih dari itu, mampu memahami makna  dibalik materi / yang diketahuinya. Disini guru  berperan sebagai fasilitator,  sebagai mediator dan motivator.
2. Learning to Do : Belajar untuk melakukan sesuatu.   .Berbuat / melakukan sesuatu atas dasar teori/ sesuatu yang  didapat dari ‘ learning to know ‘. Pada gilirannya terus belajar bagaimana memperbaiki dan menumbuhkembangkan kerja, juga bagaimana mengembangkan teori atau konsep intelektualitasnya.
3. Learning to Be : Belajar menjadi seseorang . Mampu menggali dan menentukan nilai kehidupannya sendiri dalam hidup bermasyarakat sebagai hasil dari ‘ learning to Know dan  learning to Do ‘ dengan bertanggung jawab
4. Learning to Live Together:  Belajar untuk menjalani kehidupan bersama. Saling menghargai, menuju kerekatan sosial, perdamaian,  demi kebaikan bersama, sehingga  tumbuh saling pengertian antar ras, suku,  agama dan golongan.
5. Learning How to  Learn. Belajar bagaimana belajar. Bagaimana  mengembangkan belajar, agar  seseorang  dapat menemukan sendiri cara belajar, dapat mengembangkan strategi dan kiat  belajar, sehingga belajar merupakan kebutuhan.   Sekolah boleh selesai, tetapi belajar tidak boleh berhenti. “Satu masalah terjawab, seribu masalah menunggu untuk dijawab “

Democratic teaching.

Proses pembelajaran   sebagai implementasi Pilar Pendidikan , perlu dilandasi oleh nilai – nilai demokratis:
1. Penghargaan tehadap kemampuan
2. Menjunjung tinggi keadilan
3. Menerapkan persamaan kesempatan
4. Memp0erhatikan keanekaragaman
5. Suasana pembelajaran yangn terbuka, akrab dan saling menghargai
6. Hindari suasana pembelajaran yang kaku, tegang dan instruksi yang membuat sis pasif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar